Sabtu, 26 Oktober 2013

Untuk melayani, bukan dilayani

Tuhan mengukur kebesaran seseorang dari kesediaannya untuk melayani. Sebab, Tuhan Yesus telah memberi teladan, yakni meski Dia adalah Tuhan yang layak ditinggikan namun Dia “datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Matius 20:28). Maka, untuk menjadi besar di mata Tuhan, kita harus bersedia melayani. Sebab, kebesaran sejati itu tidak diperoleh dengan memberi perintah tetapi dengan melayani.

Kamis, 24 Oktober 2013

Melayani sesama

Memperlakukan sesama sama seperti Tuhan memperlakukan kita. Sehingga, kita membujuk dengan lembut dan penuh pertimbangan, bukannya menyuruh orang lain dengan kasar atau memberikan ultimatum. Ia tidak mendikte atau menuntut, tetapi sadar bahwa di hadapan Tuhan ia hanyalah pelayan yang melaksanakan tugas (Lukas 17:10). Maka, kita tidak akan kehilangan harga diri kita apabila kita memberi diri kepada orang lain. Pelayanan yang lebih mementingkan orang lain adalah dasar dari kebesaran sejati.

Sabtu, 12 Oktober 2013

Pada Zaman Perjanjian Baru

Pada zaman perjanjian yang baru, setiap orang yang percaya kepada Kristus akan mengenal Tuhan secara pribadi dan mempunyai persekutuan yang akrab dengan-Nya. Orang percaya bersekutu langsung dengan Tuhan, dan kehadiran Tuhan akan menyertai orang percaya melalui Roh Kudus (Yeremia 31:34). Karena jaminan keselamatan terjadi melalui pengorbanan Kristus yang hanya dilakukan satu kali di atas kayu salib dan dapat mengubah status siapa pun yang berdosa, Yesus yang tak berdosa mati bagi orang berdosa. Maka, pembayaran Yesus bagi dosa kita sekali untuk selamanya adalah cukup, sehingga kita disempurnakan selamanya untuk berdiri di hadapanNya, karena pekerjaan sempurna yang diselesaikan oleh Yesus di atas kayu salib. Tuhan Yesus adalah hakim yang sempurna dan Dia dapat menyatakan orang yang bersalah bebas dari hukuman maut.

Jumat, 11 Oktober 2013

Status yang baru

Pemulihan yang Tuhan lakukan terhadap kita adalah Tuhan memberikan status baru, yaitu dari hamba dosa menjadi anak Tuhan. Tuhan juga memberikan benih hidup kekal dalam hati kita. Benih hidup inilah yang memungkinkan kia bertumbuh dalam kesucian hidup semakin hari semakin menyerupai Kristus (Kolose 3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya)

Kamis, 03 Oktober 2013

Kasih mengalahkan iri hati

Kasih dan iri hati tidaklah mungkin hidup bersama dalam hati kita. Ketika iri hati menampakkan wajah buruknya, maka kita harus mengingat kasih yang mampu mengusir perasan iri hati dari diri kita (1 Petrus 3:8 Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati). Sehingga kita dimampukan untuk "bersukacita dengan orang yang bersukacita, dan menangis dengan orang yang menangis". Sebab tekad untuk mengasihi orang lain adalah rahasia untuk mengatasi rasa iri hati. Kasih itu menyembuhkan penyakit iri hati.

Rabu, 02 Oktober 2013

Kenalilah yang benar untuk mengetahui yang tidak benar

Betapa pentingnya bagi kita untuk mengadakan waktu khusus, agar kita tetap sehat dan bertumbuh secara rohani (Yohanes 8:31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku. dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."). Dengan mengenal firman Tuhan secara benar, kita akan mudah membedakan yang palsu dari yang benar. Kita juga akan dimerdekakan sehingga kita tidak akan mudah diombang-ambingkan oleh berbagai macam angin pengajaran yang menyesatkan. Oleh sebab itu, kenalilah yang benar maka kita akan mudah menghindari yang keliru dan menyesatkan

Selasa, 01 Oktober 2013

Kritikan itu menghasilkan Berkat

Kita tetap memiliki kedamaian hati, ketika kita mendapatkan kritikan (1Petrus 3:9 “janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat”). Sebab, kita menerima pertolongan Roh Kudus, yang memampukan kita menanggapi setiap kritikan, bahkan kritikan yang paling jelek sekalipun dapat mengungkapkan hal terbaik dalam diri kita, ketika kita memberkati mereka