Sabtu, 01 Februari 2014

Mikha 6:8

Tuhan menginginkan kita meresponi-Nya dengan melakukan tiga kebajikan (Mikha 6:8), yaitu : Berlaku adil dalam berhubungan dengan sesama. 

Ada sesuatu dalam diri kita yang merindukan keadilan bagi orang lain serta bagi diri kita sendiri. Namun ada satu yang sepenuhnya berada di bawah kendali kita, yakni perlakuan kita terhadap orang lain. Sehingga, sebagai orang pengikut Yesus, kita mempunyai slogan, yaitu “biarlah keadilan kutegakkan” dan bukannya menuntut “tegakkan keadilan bagiku”. 

Mencintai kesetiaan adalah mengasihi dengan memperhatikan kebutuhan orang lain serta menolongnya, sebab orang-orang yang berjalan di jalan Tuhan, tidak menutup mata akan kebutuhan orang lain. 

Kerendahan hati di hadapan-Nya berarti menyerahkan kehendaknya dengan sukacita dibawah kehendak Tuhan. Kita menunjukkan kesetiaan, dan menegakkan keadilan demi Tuhan. 

Sebab, ada juga orang mencoba menjadi baik tanpa mengenal Tuhan. Tetapi juga tidak benar bila kita berkata bahwa kita mengenal Tuhan, padahal kita tidak mau berbuat baik. Jadi, kita berbuat baik, karena kita sudah menerima kebaikan Tuhan.

Rabu, 22 Januari 2014

Penderitaan yang berakhir

Kita pasti pernah mengalami pergumulan berat, yang membuat kita sampai bertekun dalam doa. Mungkin tatkala orang yang kita kasihi sedang sakit atau karena kesulitan ekonomi atau tidak sesuai dengan yang kita harapkan atau karena pernikahannya berkabut duka dan benci. 

Hana sedang mengalami pergumulan berat, sampai-sampai ia tidak bisa dihiburkan siapapun (1 Samuel 1:6-8). Di tengah kepedihan hati tiada tara, Hana mengadukan keadaannya kepada Tuhan. Hana tidak membeberkan sakit hatinya kepada Elkana atau marah kepada Penina, tetapi ia berseru kepada Tuhan. 

Sengsara itu dapat juga membuat orang mendekatkan diri pada Tuhan. Melalui doa yang dipanjatkan dengan hati yang hancur, Tuhan memakai Eli untuk menjawab pergumulan Hana. Hana terhibur karena ia tahu bahwa Tuhan mendengar dan menjawab doanya (1 Samuel 1:9-18). Janganlah tunggu persoalan datang baru kita mencari Tuhan. Marilah kita mencari kehendak Tuhan dan mengucap syukur atas semua hal yang Tuhan sudah lakukan dalam hidup kita dan Percayalah bahwa saat kita bersandar kepada Tuhan, Tuhan dapat diandalkan dan jawaban-Nya tidak mengecewakan!

Sabtu, 18 Januari 2014

menerangi kegelapan

Yesus Kristus telah merelakan diri-Nya menjadi hamba untuk menerangi kegelapan, kesuraman dan kekalutan. Kita juga diberkati Tuhan untuk menjadi hamba-Nya yang menuntun orang lain hidup dalam terang firman Tuhan (Yes.49:6b Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi). Sehingga, ujian kehidupan yang tergelap sekalipun takkan mampu meredupkan terang kasih Tuhan yang kita beritakan. 

Sabtu, 11 Januari 2014

Taat dalam segala hal

Bisa saja kita tidak menaati Tuhan dalam hal tertentu seperti tidak berserah kepadaNya. Namun, Yesus menaati Bapa-Nya dalam segala hal (Mat.3:15). Penyerahan diri-Nya membawa-Nya dari puncak popularitas menuju keadaan ditinggalkan. Dari keadaan dielu-elukan orang menuju pada penderitaan dalam kesendirian. Hal itu membawa-Nya ke dalam ruang pengadilan Pilatus, jalan yang mengerikan menuju Kalvari, salib, dan kubur. 

Oleh karena itu, marilah kita dengan hati yang penuh kerelaan memutuskan untuk menaati Tuhan dalam segala hal. Sebab, iman sejati adalah taat kepada Tuhan.