Senin, 21 Februari 2022

Kebenaran itu ditabur dalam damai

 "Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai" (Yakobus 3:18).



Hikmat Sorgawi akan terus menaburkan buah-buah kebenaran dalam damai,  dengan demikian akan menciptakan perdamaian di dunia. Apa yang ditaburkan dalam damai akan menghasilkan panen sukacita. Biar saja orang lain menuai buah-buah dari perselisihan dan semua keuntungan yang dapat mereka peroleh bagi diri mereka sendiri melaluinya. Tetapi marilah kita terus dengan damai menaburkan benih-benih kebenaran, karena jerih payah kita tidak akan sia-sia. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.


Hikmat Sorgawi dapat diketahui melalui kelembutan hati, kemurnian, kedamaian, kelembutan, sifat dapat diajar, dan belas kasihan yang ditunjukkan dalam semua tindakan kita, dan buah-buah kebenaran yang berlimpah dalam hidup kita, membuktikan bahwa Tuhan telah menganugerahkan kepada kita karunia yang luar biasa ini. Sehingga orang yang berhikmat tidak akan mendatangkan kekacauan apalagi menciptakan perselisihan dan pertikaan di tengah-tengah masyarakat. Mereka hidup dalam kedamaian, jauh dari perselisihan, karena masing-masing menjalankan kehidupan sehari- harinya dengan sikap lemah lembut. Maka, Hikmat Tuhan menuntun seseorang untuk memiliki kemurnian hati, menyadari akan kebaikan-kebaikan Tuhan dalam hidupnya, menjadi pelaku firman Tuhan, dan menjaga hidupnya sesuai kehendak Tuhan. 


Tetapi, orang yang hidup dalam kebencian, iri hati, dan pertengkaran, hidup dalam kebingungan; dan dapat diprovokasi dan diburu-buru melakukan pekerjaan jahat apa pun. Hikmat seperti itu tidak berasal dari Tuhan, tetapi muncul dari prinsip-prinsip duniawi, bertindak berdasarkan motif duniawi, dan berniat melayani tujuan duniawi. Mereka yang menyepelekan hikmat Tuhan adalah orang-orang yang hatinya dipenuhi kesombongan, iri hati, dengki, bertindak seolah-olah membela kebenaran, tetapi sebenarnya memanipulasi kebenaran! Tidak hanya itu, mereka juga hidup dalam perselisihan, seluruh hidupnya dipenuhi oleh keinginan- keinginan untuk berbuat jahat. 


Sehingga banyak orang atau keluarga berantakan disebabkan tindakan yang tidak berdasarkan hikmat sorgawi, misalnya mementingkan diri sendiri. Kendati demikian tidak sedikit orang Kristen yang meremehkan dosa seperti 'mementingkan diri sendiri' sebagai hal sepele. Padahal bila melihat dampak yang ditimbulkannya, yakni kekacauan dan segala perbuatan jahat, sudah seharusnya orang Kristen menjauhi dosa ini. Karena itu, bila orang ingin dipenuhi damai sorgawi, perbuatannya pun harus berasal dari hikmat sorgawi, yakni hikmat yang bersumber dari karya pembaruan Tuhan Yesus dan teladan hidup-Nya. 


Oleh karena itu, mintalah dan milikilah hikmat yang berasal dari Tuhan. Hikmat-Nya bersifat murni, pendamai, peramah, penurut, dan penuh belaskasihan. Hikmat ini pula yang akan menuntun kita untuk memiliki cara hidup yang baik dan dapat menyatakan perbuatan hikmat yang lahir dari kelemahlembutan. Hikmat Sorgawi itu bersumber dari Tuhan Yesus sebagai Kebenaran, dampaknya adalah damai bagi mereka yang mengadakan damai. Dengan demikian kita dimampukan menjadi seorang juru damai pembawa kebenaran di dalam lingkungan keluarga, kantor, kampus, dan dimana pun kita berada. 


Sebab, ada orang yang ditolak saat memberitakan injil karena jatuh dalam perdebatan. Bisa saja ketika kita memberitakan Injil atau berdiskusi tentang Injil terjebak dalam diskusi yang hangat dan alot bahkan ada yang sampai tegang leher. Diskusi dan dialog seperti itu tidak sehat lagi sebab Injilnya bisa saja mereka pahami, tetapi mereka sulit untuk menerimanya. Karena kita menyampaikan bukan dalam suasana damai, sehingga membuat yang berangkutan menutup diri kepada kebenaran itu sendiri. Haruslah kita sadari bahwa dalam perdebatan dengan orang, kita merasa berhasil karena orang tersebut tidak bisa membantah apa yang kita katakan, namun kita kalah dalam pembicaraan tersebut sebab orang tersebut tidak berhasil untuk dibawa kepada Kristus.


Bisa saja kita  menggunakan cara yang tidak berhikmat dalam bersaksi, kita menyangka jika kita berhasil menjatuhkan pandangan orang lain, maka orang tersebut akan percaya dengan apa yang kita beritakan. Pada kenyataannya hal tersebut tidak terjadi, itulah sebabnya hikmat itu haruslah ditaburkan dalam damai, barulah buah kebenaran akan muncul dari padanya. Kita perlu menyampaikan ajaran Tuhan dengan cara yang benar dan dalam situasi yang damai, kita tidak dapat membagikan pesan injil dengan efektif, jika kita sibuk dengan usaha kita untuk mendebat orang yang sedang kita injili. Karena itu, taburkanlah kebenaran dengan cara damai agar banyak orang yang menerimanya dengan baik.

Rabu, 16 Februari 2022

Berdiam dirilah dihadapan Tuhan

 "Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya" (Mazmur 37:7).



Kita harus tetap percaya manakala orang fasik berhasil kendatipun cara hidupnya yang jahat. Kita harus bertekun di dalam iman sambil menantikan Tuhan melakukan keadilan. Kesabaran ketika sedang mengalami kesulitan atau penderitaan dimungkinkan oleh pertolongan Tuhan, yang meyakinkan kita bahwa Tuhan akan memberi kita berkat dan menghukum orang fasik. Sebab kebahagiaan orang fasik hanya sementara dan karenanya semu belaka, padahal kebahagiaan orang benar berlangsung terus. 


Marilah kita merasa puas bahwa Tuhan akan membuat semuanya bekerja untuk kebaikan kita. Janganlah kita berkecil hati dengan apa yang kita lihat di dunia ini. Jiwa yang resah dan tidak puas terbuka terhadap banyak godaan. Meskipun sedikit yang diberikan kepada orang benar, lebih nyaman dan lebih menguntungkan daripada kekayaan orang fasik yang diperoleh secara tidak benar dan disalahgunakan. Tuhan menyediakan berkelimpahan, sehingga kita memiliki apa yang lebih baik daripada kekayaan atau kedamaian pikiran, yaitu kedamaian dalam Tuhan. Kedamaian itu tidak dapat diberikan oleh dunia, dan yang tidak dapat dimiliki oleh dunia. Tuhan mengetahui hari-hari orang percaya. Tidak ada satu hari kerja yang tidak dihargai. Waktu mereka di bumi dihitung dalam hitungan hari, yang akan segera dihitung; tetapi kebahagiaan sorgawi akan selamanya. Ini akan menjadi dukungan nyata bagi orang-orang percaya di masa-masa sulit. Maka, kita tidak iri pada orang jahat atas dukungan dari alang-alang mereka yang patah.


Oleh karena itu,  dengan berdiam diri di hadapan Tuhan akan membuat kita lebih mampu mendengarkan suara Tuhan. Pendengaran yang baik itu akan membuat kita sungguh mampu mengetahui kehendak-Nya. Persoalan manusia adalah begitu disibukkan dengan banyak suara sehingga tidak mampu lagi mendengarkan suara Tuhan, dan akhirnya terus bertanya-tanya dalam hatinya: ”Apakah kehendak Tuhan itu?”


Dengan berdiam diri di hadapan Tuhan, kita bisa memercayai-Nya dengan segenap hati. Tuhan tak perlu teriakan kita atau sikap kritis kita supaya Dia bertindak membereskan kekacauan di bumi ini, Dia hanya butuh hati kita dan iman kita untuk tetap percaya. Sehingga, saat kita datang dengan segenap hati kepada Tuhan, Tuhan akan menyatakan diri-Nya dan hadirat-Nya akan kita rasakan. Meskipun kondisi dunia saat ini seperti api yang menghaguskan dan menghancurkan, tatapi kita yang hidup di dalam Tuhan tidak akan terbakar. Tuhan itu ibarat aliran air hidup yang menyegarkan. Kita akan mengalami kelegaan di dalam Tuhan kalau kita datang dan berseru kepada Tuhan.


Dengan berdiam diri di hadapan Tuhan, maka Tuhan akan memberikan penglihatan tentang sesuatu yang penting bagi kita. Tuhan meneguhkan kita untuk menghadapi setiap proses. Rencana Tuhan bagi kita bukan sekedar janji. Apa yang sudah Dia janjikan akan selalu ditepati. Tuhan mau membentuk kita dengan proses dan menopang kita, Tuhan mau kita menikmati waktu menyembah dan memuji-Nya dalam situasi yang tenang. Saat kita dekat dengan Tuhan, tubuh dan roh kita memuji Tuhan dan situasi di sekitar kita tidak akan mempengaruhi kita. Sukacita yang kita rasakan tidak tergantung dengan situasi di luar, tetapi dari dalam diri kita. Kebenaran firman Tuhan akan memberikan kita ketenangan. Ketenangan atau damai sejahtera datang dari kebenaran firman Tuhan. Kebenaran itulah yang membuat kita merasa damai dan tidak dikejar-kejar ketakutan atau bahkan kegeraman. Orang yang dipenuhi damai sejahtera tidak akan mudah bereaksi atau meresponi dengan cara yang salah. Sebaliknya, mereka akan lebih berhikmat dan bijaksana dalam menghadapi kondisi yang ada dihadapannya. Karena itu, berdiam dirilah di hadapan Tuhan, maka Tuhan akan memberikan jalan keluar atas setiap pergumulan kita.

Selasa, 15 Februari 2022

Tiada mustahil bagi Tuhan

 "Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu yang terentang. Tiada suatu apa pun yang mustahil untuk-Mu!" (Yeremia 32:17b). 



Ketika kita kehabisan akal dan bagaimana kita bisa mendamaikan diri dengan Firman Tuhan. Dalam kebingungan itu kita bisa mencurahkan isi hati kita di hadapan Tuhan di dalam doa, dan dengan demikian membuat diri kita tenang. Kita harus membersihkan pikiran kita sebersih mungkin dari segala kekhawatiran dan beban dunia ini. Perhatikanlah, doa adalah obat untuk kesakitan apa saja. Apa pun yang menjadi beban kita, kita dapat membawanya kepada Tuhan melalui doa dan kita menjadi tenang. 


Dalam doa kita  memuji Tuhan dan kesempurnaan-Nya yang tak terbatas, dan memberi-Nya kemuliaan nama-Nya sebagai Pencipta, Penopang, dan Pemberi bagi seluruh ciptaan. Maka kita mengakui kemahakuasaan-Nya, bahwa Tuhan sanggup melakukan apa yang dikehendaki-Nya, dan kedaulatan-Nya yang tak dapat diganggu gugat, bahwa Tuhan boleh melakukan apa yang dikehendaki-Nya. 


Perhatikanlah, apabila kita dilanda kebingungan akan cara-cara dan penyelenggaraan pemeliharaan Tuhan, maka baiklah kita kembali kepada pegangan-pegangan hidup kita yang utama, dan memuaskan diri dengan ajaran-ajaran pokok tentang hikmat, kuasa, dan kebaikan Tuhan dengan menyatakan bahwa: Tuhan adalah sumber dari segala yang ada, segala kuasa, kehidupan, gerak, dan kesempurnaan. Tuhan menjadikan langit dan bumi dengan lengan-Nya yang terentang, dan karena itu siapa yang dapat mengendalikan Tuhan! Siapa yang berani bersaing melawan-Nya!. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, tidak ada kesulitan yang tak teratasi: Tiada suatu apa pun yang mustahil bagi Tuhan. Ketika keahlian dan kekuatan manusia sudah angkat tangan, pada Tuhan ada kuasa dan kemenangan yang dapat mengatasi semua perlawanan.


Tuhan yang berkuasa dan memerintah atas segala sesuatu: Tuhan adalah Tuhan yang besar, sebab Dia Tuhan yang perkasa, dan bagi manusia keperkasaan membuat mereka besar. Dia adalah Tuhan semesta alam, Tuhan segenap pasukan, itulah nama-Nya. Dan Tuhan membuktikan kebenaran nama-Nya itu, sebab segenap pasukan sorga dan bumi, manusia dan malaikat, tunduk pada perintah-Nya.


Tiada suatu apapun yang mustahil bagi Tuhan, inilah jaminan yang membuat kita tidak takut menghadapi masa-masa sukar di akhir jaman. Ada banyak tantangan terjadi di depan kita saat ini, tetapi kita sebagai anak Tuhan jangan pernah berkecil hati. Secara akal manusia mungkin kita sudah tidak bisa membuka jalan untuk kita lalui, tetapi sadarilah  semuanya mungkin dan tidak ada hal mustahil bagi Tuhan. Apapun kenyataan hidup yang kita alami saat ini, tidak akan mempengaruhi kedahsyatan Tuhan untuk memulihkan dan membuka jalan atas masalah kita.


Kuasa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang Mahakuasa yang menciptakan langit dan bumi. Kalau langit dan bumi ada dalam kuasa-Nya, apalagi masalah kita di dunia ini, tentu ada dalam kuasa-Nya, maka kuasa Tuhan tidak perlu kita ragukan lagi di saat jalan dan pintu tertutup, sebab Tuhan akan membuat mujizat dengan kuasa-Nya. Bagian kita adalah percaya saja, makin percaya makin menggerakkan kuasaNya menggeser gunung-gunung persoalan kita.


Tidak ada kekuatan masalah yang bisa menghancurkan kita, selama kekuatan Tuhan menjagai kita. Percayalah kekuatan hutang, kerugian yang besar, pasangan yang selingkuh, corona dan penyakit kanker tidak akan bisa mengalahkan kekuatan Tuhan kita. Masalah kita hanya biasa-biasa saja di hadapan Tuhan, sebab kekuatan Tuhan yang luar biasa menopang kita. Sebab Tangan Tuhan selalu terulur dan terbuka menolong kita setiap saat. Kalau pun Dia ijinkan masalah pandemi ini belum berlalu, tetapi tangan-Nya selalu terbuka memegang dan menjagai kita erat-erat. Tidak ada yang bisa merampas hidup kita dari tangan Tuhan yang kuat, bahkan tangan dan lengan-Nya selalu ikut campur tangan dalam setiap proses kehidupan kita. Percayalah semuanya mendatangkan kebaikan dan tangan-Nya selalu tepat waktu memulihkan kita secara ajaib.


Kekuatan Tuhan itu tampak dalam sifat alami-Nya. Segala kekuatan adalah milik-Nya dan akan terus demikian selamanya. Setiap kekuatan yang kita miliki adalah pemberian Tuhan. Karena Tuhan mahakuat, Dia memiliki kemampuan dan kekuatan untuk melakukan apa saja yang Dia inginkan. Kekuatan-Nya tidak terikat atau terbatas oleh ciptaan-Nya. Manusia dan negara tidak berdaya ketika berhadapan dengan kekuatan-Nya. Namun Tuhan mampu melakukan apapun, selama tidak bertentangan dengan sifat-Nya yang lain. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Tuhan tidak pernah gagal. Dan Tuhan tidak pernah lelah, frustrasi, atau kecewa. Tuhan Yesus, Pencipta kita yang mahakuat ini peduli pada kita, dan Dia rindu untuk menunjukkan kekuatan-Nya dalam kehidupan kita. Karena itu, marilah kita jalani hidup ini dengan mengandakan kuasa dan kekuatan Tuhan. Sebab tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.

Senin, 14 Februari 2022

Berjalan dalam Tuhan

Biarpun segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, tetapi kita akan berjalan demi nama TUHAN kita untuk selamanya dan seterusnya (Mikha 4:5).


Bila kita berjalan bersama Tuhan; kita harus mengikuti yang Tuhan mau, bukan Tuhan mengikuti yang kita mau. Kalau ini terjadi, itu namanya kita tidak tahu diri. Tetapi, yang sering terjadi kita memaksa Tuhan untuk mengikuti yang kita mau. Sebab, hidup berjalan bersama TUHAN adalah hidup yang taat kepada pengajaran dan firman-Nya senantiasa.

Meskipun berjalan bersama Tuhan bukan berarti tanpa tantangan dan godaan, karena dalam perjalan hidup yang kita tempuh kita akan selalu diperhadapkan pada orang-orang yang menyembah ilah-ilah lain yang hidupnya mungkin kelihatan lebih makmur, lebih berhasil, lebih bahagia dll, sehingga bisa saja kita tergoda untuk meninggalkan Tuhan dan memper'ilah' yang bukan Tuhan.

Oleh sebab itu, percayalah bahwa berjalan bersama Tuhan adalah yang terbaik dalam hidup kita. Berjalanlah bersama Tuhan, bukan untuk sementara tetapi untuk selama-lamanya. karena itu jangan tukar kesetiaan kepada Tuhan dengan segala kebahagiaan semu dan sesaat yang ditawarkan dunia ini kepada kita.

Berakar dalam Kristus

Kita dapat tetap melekat pada sumber kehidupan (Yesus Kristus), yaitu dengan membiarkan firman Tuhan menjadi pusat hidup kita. Semakin kita diam dalam Kristus semakin orientasi hidup kita adalah bagi Tuhan dan sesama. Kita akan menghasilkan buah-buah rohani dan perbuatan baik yang memuliakan Tuhan. Apa pun yang kita lakukan yang sesuai dengan janji Tuhan, maka doa-doanya akan terkabul (Yoh.15:7-8). 

Oleh karena itu, kita yang hidup dan berbuah adalah kita yang berpusatkan Kristus, sehingga buahnya menjadi berkat bagi banyak orang.

Minggu, 13 Februari 2022

Roma 11:36

Kehidupan orang percaya berasal dari anugerah dan ditopang sepenuhnya oleh anugerah Tuhan. Ketika kita mau mengasihi Tuhan dengan ketulusan hati, maka kita sudah menerima anugerahNya, sehingga kita mampu untuk melakukan kehendakNya dan untuk kemuliaanNya (Roma 11:36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya)

Mengandalkan Tuhan

“Diberkatilah Orang yang Mengandalkan Tuhan ” (Yeremia 17 5-10). 


Kita yang mengandalkan Tuhan hidupnya pasti diberkati Tuhan. Kita akan menjalani hidup yang penuh berkat. Kita “tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah” maka, orang yang mengandalkan Tuhan seperti pohon yang dekat dengan sumber air. Sekalipun dalam kekeringan, pohon itu akan tumbuh sangat subur karena selalu mendapat pasokan nutrisi yang cukup. Kita yang sepenuhnya mengandalkan Tuhan akan diberkati dan akhirnya memperoleh warisan ilahi. Kita tidak akan takut atau khawatir di dalam situasi hidup bagaimanapun, karena akar kita tertanam jauh di dalam Tuhan. Sebab, kita yang menjadikan Tuhan harapan kita, akan tumbuh subur seperti pohon yang selalu hijau, yang daunnya tidak layu. Kita akan tetap dalam kedamaian dan kepuasan pikiran; kita tidak akan kuatir dalam tahun kekeringan. Kita yang menjadikan Tuhan sebagai harapan kita, memiliki rasa cukup di dalam Tuhan untuk memenuhi kebutuhan semua kenyamanan kita. Kita tidak akan berhenti menghasilkan buah dalam kekudusan dan perbuatan baik. 

Sebaliknya, orang yang tidak mengandalkan Tuhan akan menjalani hidup yang seolah penuh hukuman (terkutuk). Bagaimana pun keadaan hidupnya, dia “tidak akan mengalami datangnya keadaan baik”. Orang itu kepercayaan berpusat pada diri sendiri dan sumber daya manusia pastilah akan kecewa, miskin rohani, dan akhirnya terhilang. Dia akan menjadi seperti padang gurun, pohon telanjang, semak belukar, produk dari tanah tandus, tidak berguna dan tidak berharga. Orang percaya pada kebenaran dan kekuatan mereka sendiri, dan berpikir bahwa mereka dapat melakukannya tanpa Yesus, menjadikan daging sebagai lengan mereka, dan jiwa mereka tidak dapat makmur dalam kasih karunia atau kenyamanan. Sebab, hati nuraninya, dalam keadaannyayang rusak dan jatuh, dia adalah penipu di atas segalanya. Maka ia menyebut kejahatan itu baik, dan kebaikan itu jahat; dan meneriakkan kedamaian bagi mereka yang bukan miliknya. Hati mereka sangat jahat; itu mematikan, itu putus asa. 

Oleh karena itu, marilah kita menjadi bijaksana dalam waktu; apa yang kita dapatkan, mari kita dapatkan dengan jujur; dan apa yang kita miliki, gunakanlah dengan murah hati, agar kita menjadi bijaksana untuk selama-lamanya, dan kita menjadi pribadi yang mengandalkan Tuhan di sepanjang hidup kita.