Kita yang mengandalkan Tuhan hidupnya pasti diberkati Tuhan. Kita akan menjalani hidup yang penuh berkat. Kita “tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah” maka, orang yang mengandalkan Tuhan seperti pohon yang dekat dengan sumber air. Sekalipun dalam kekeringan, pohon itu akan tumbuh sangat subur karena selalu mendapat pasokan nutrisi yang cukup. Kita yang sepenuhnya mengandalkan Tuhan akan diberkati dan akhirnya memperoleh warisan ilahi. Kita tidak akan takut atau khawatir di dalam situasi hidup bagaimanapun, karena akar kita tertanam jauh di dalam Tuhan. Sebab, kita yang menjadikan Tuhan harapan kita, akan tumbuh subur seperti pohon yang selalu hijau, yang daunnya tidak layu. Kita akan tetap dalam kedamaian dan kepuasan pikiran; kita tidak akan kuatir dalam tahun kekeringan. Kita yang menjadikan Tuhan sebagai harapan kita, memiliki rasa cukup di dalam Tuhan untuk memenuhi kebutuhan semua kenyamanan kita. Kita tidak akan berhenti menghasilkan buah dalam kekudusan dan perbuatan baik.
Sebaliknya, orang yang tidak mengandalkan Tuhan akan menjalani hidup yang seolah penuh hukuman (terkutuk). Bagaimana pun keadaan hidupnya, dia “tidak akan mengalami datangnya keadaan baik”. Orang itu kepercayaan berpusat pada diri sendiri dan sumber daya manusia pastilah akan kecewa, miskin rohani, dan akhirnya terhilang. Dia akan menjadi seperti padang gurun, pohon telanjang, semak belukar, produk dari tanah tandus, tidak berguna dan tidak berharga. Orang percaya pada kebenaran dan kekuatan mereka sendiri, dan berpikir bahwa mereka dapat melakukannya tanpa Yesus, menjadikan daging sebagai lengan mereka, dan jiwa mereka tidak dapat makmur dalam kasih karunia atau kenyamanan. Sebab, hati nuraninya, dalam keadaannyayang rusak dan jatuh, dia adalah penipu di atas segalanya. Maka ia menyebut kejahatan itu baik, dan kebaikan itu jahat; dan meneriakkan kedamaian bagi mereka yang bukan miliknya. Hati mereka sangat jahat; itu mematikan, itu putus asa.
Oleh karena itu, marilah kita menjadi bijaksana dalam waktu; apa yang kita dapatkan, mari kita dapatkan dengan jujur; dan apa yang kita miliki, gunakanlah dengan murah hati, agar kita menjadi bijaksana untuk selama-lamanya, dan kita menjadi pribadi yang mengandalkan Tuhan di sepanjang hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar